Niat Puasa Ganti Ramadhan Karena Haid & Puasa Senin Kamis

Peter Ariansyah March 25, 2024

Tak terasa sebentar lagi kita akan menjumpai bulan yang penuh keberkahan ramadhan. Perintah puasa sendiri menjadi ibadah wajib umat muslim di seluruh dunia. Akan tetapi, beberapa orang mungkin mengalami kendala sehingga tak dapat berpuasa di hari tertentu, sehingga nantinya harus memiliki niat untuk ganti puasa ramadhan.

Biasanya para wanita yang sedang datang bulan, sehingga ibadah puasa tidak dapat dijalani. Namun puasa yang ditinggalkan tersebut harus diganti setelah bulan ramadhan selesai selain hari-hari tasyrik. Sebenarnya tak hanya wanita saja, setiap muslim yang tidak melaksanakan puasa harus mengganti puasanya di hari lain.

Sehingga ibadah ini merupakan kewajiban yang sangat mutlak dan bahkan masuk kedalam kelima rukun Islam. Kalaupun ada beberapa golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa pada ramadhan pun tetap harus menggantinya seperti seorang wanita haid ataupun musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh.

Lantas bagaimana tata cara dan niat puasa ganti? Bagi para pembaca yang merasa tertarik dengan pembahasan ini, maka kami sarankan untuk menyimak artikel ini hingga selesai. Sebab dalam artikel ini kami telah memberikan penjelasan lengkap seputar puasa ganti ramadhan, untuk lebih lengkapnya sebagai berikut.

Berikut Dasar dan Hukum Berpuasa di Bulan Ramadhan

Banyak yang belum mengetahui tentang dasar perintah puasa dan hukum dari ibadah ini. Kebanyakan dari mereka hanya berpuasa karena takut akan suatu hal, namun banyak juga dari mereka yang meninggalkannya karena merasa tidak tahan untuk menahan haus dan lapar selama seharian penuh.

Dasar hukum puasa ramadhan sendiri telah disebutkan dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Baqarah ayah 183-185. Dimana pada ayat tersebut Allah SWT berfirman : “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”.

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk berpuasa sebagai bentuk ketaqwaan kepada-Nya. Bahkan dalam ayat tersebut juga telah disertakan hukum dari melaksanakan ibadah puasa yaitu wajib namun bagi umat muslim yang telah baligh, berakal sehat, dan mampu menjalankannya.

Selain itu, dalam hadits Nabi Muhammad SAW beliau juga bersabda : “Islam itu dibangung di atas lima hal, yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, menunaikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu melakukannya”.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh perawi hadits terkenal yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim. Pada hadits tersebut disematkan bahwa islam juga dibangung atas berpuasa ramadhan. Sehingga umat muslim sangat diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh pada bulan suci ramadhan.

Baca Juga : Jadwal Puasa Ramadhan 2023 1444 Hijriah (Imsakiyah & Berbuka)

Orang yang Diperbolehkan Untuk Tidak Berpuasa Pada Bulan Suci Ramadhan

Orang yang Diperbolehkan Untuk Tidak Berpuasa Ramadhan

Walaupun perintah puasa selama sebulan penuh di bulan ramadhan ini merupakan ibadah wajib, namun Allah SWT memberikan beberapa keringanan untuk orang-orang tertentu. Dimana Allah SWT memperbolehkan orang-orang tersebut untuk meninggalkan ibadah wajib puasa ramadhan yang dilakukan selama sebulan penuh.

Sehingga ibadah ini tidak memberatkan bagi para umatnya karena memberikan keringanan pada kondisi-kondisi tertentu. Pada artikel ini kami telah merangkum beberapa kondisi yang membuat ibadah puasa diperbolehkan untuk ditinggalkan oleh orang-orang tertentu dengan beberapa syarat.

  1. Orang yang sedang sakit atau memiliki kondisi medis tertentu yang membuatnya sulit untuk berpuasa.
  2. Wanita yang sedang mengalami datang bulan atau menstruasi dan nifas.
  3. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh (musafir) karena khawatir berpuasa akan mengganggu kesehatannya.
  4. Wanita hamil atau menyusui karena khawatir kesehatannya atau bayinya terganggu jika berpuasa.

Itulah beberapa kondisi yang membuat seorang muslim diperbolehkan untuk tidak berpuasa ramadhan. Akan tetapi, orang-orang yang meninggalkan puasa karena kondisi yang diperbolehkan ataupun dengan alasan tertentu lainnya tetap wajib untuk mengganti puasa ramadhan di lain waktu ataupun dengan membayar fidyah.

Namun, terdapat juga beberapa dua golongan yang tidak diwajibkan berpuasa tanpa mengganti hutang puasa maupun membayar fidyah. Kedua golongan tersebut adalah anak-anak yang belum baligh dan orang yang hilang akal sehat. Sehingga hal-hal seperti ini harus diperhatikan dan dipahami lebih mendalam lagi.

Baca Juga : Ide Jualan Di Bulan Puasa yang Kekinian Dengan Modal Kecil

Inilah Lafadz Niat Puasa Ganti atau Qadha Ramadhan (Arab Latin)

Inilah Lafadz Niat Puasa Ganti atau Qadha Ramadhan

Banyak orang yang mengkhawatirkan lafadz niat puasa ganti atau qadha ramadhan karena takut salah dan berpendapat puasa yang dilaksanakan tidak akan diterima. Sehingga belakangan ini banyak yang mencari niat puasa qadha maupun puasa ramadhan melalui mesin pencari seperti Google.

Sebenarnya niat memang tidak perlu dilafadzkan menggunakan bahasa arab. Niat bisa dilafalkan dengan bahasa yang kita mengerti. Bahkan, niat untuk melakukan suatu ibadah juga cukup di dalam hati. Akan tetapi, pelafadzan niat ini juga sangat penting sebagai pembelajaran kepada anak-anak.

Banyak juga yang berpendapat bahwa niat memang tidak perlu dilafalkan namun tidak ada salahnya untuk menghafal dan melafadzkannya. Nah, pada artikel ini kami telah memberikan niat puasa ganti ramadhan yang bisa dihafal dan dilafadzkan bagi orang-orang yang sebelumnya telah meninggalkan puasa ramadhan.

نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى.

Nawaitu shauma ghodin an qadha’I fardhi syahri romadhoona lillahi taala.
Artinya: Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah Ta’ala.

Dari niat yang telah kami berikan ini, para pembaca yang sebelumnya pernah meninggalkan puasa ramadhan bisa memanfaatkannya ketika ingin menggantikannya. Niat ini juga bisa diberikan kepada orang-orang terdekat yang juga pernah meninggalkan ibadah wajib puasa ramadhan.

Baca Juga : Kumpulan Link Grup WA Sahur Ramadhan Terbaru 2023

Begini Cara Melaksanakan Ibadah Puasa Ganti Ramadhan

Cara Melaksanakan Ibadah Puasa Ganti Ramadhan

Untuk melaksanakan ibadah puasa ganti ramadhan sendiri harus memiliki niat yang berbeda. Jika pada puasa-puasa sunnah dapat digabung niatnya jika berada pada hari bersamaan, niat puasa ganti tidak dapat dibarengi dengan niat puasa sunnah jika dilakukan pada hari yang memang dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah.

Hal ini disebabkan karena puasa ganti ini memiliki hukum yang wajib karena mengganti dari puasa ramadhan yang ditinggalkan. Bahkan puasa ganti ini juga tidak dapat dibarengi dengan puasa wajib ramadhan ditahun berikutnya. Sehingga puasa ini harus diganti di hari lain selain bulan ramadhan.

Namun ada istilah hari tasyrik dimana pada beberapa hari tersebut tidak diperbolehkan berpuasa baik puasa ganti wajib maupun puasa sunnah. Hari-hari yang dilarang melakukan puasa tersebut adalah pada tanggal 11,12,13 Dzulhijjah dan setiap hari raya islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Oleh karena itu, puasa qadha ramadhan harus dilaksanakan di hari-hari selain yang telah ditentukan. Puasa qadha ramadhan juga harus ditunaikan dengan tata cara yang sebenarnya sama seperti ibadah puasa lainnya.

  1. Niat puasa untuk mengganti puasa yang telah ditinggalkan pada puasa ramadhan.
  2. Tidak melakukan hal-hal yang dilarang ketika beribadah puasa.
  3. Puasa qadha berakhir saat adzan maghrib berkumandang.
  4. Jumlah hari ganti puasa harus sama dengan jumlah utang puasa.

Melalui artikel ini, para pembaca tentunya telah mengerti tentang tata cara serta niat puasa ganti ramadhan. Sehingga kedepannya para pembaca dapat tetap melaksanakan puasa untuk mengganti puasa ramadhan yang telah ditinggalkan dengan alasan apapun baik yang ditentukan atau dengan alasan tertentu.

Artikel Terkait