Besaran Turunan, Satuan, Dimensi Lengkap Dengan Contohnya

Peter Ariansyah April 19, 2024

Sebenaranya ada banyak sekali materi pelajaran sewaktu sekolah yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan yang didapatkan disekolah tersebut dapat membantu menyelesaikan banyak pekerjaan. Salah satu ilmu yang cukup berperan dalam dunia nyata adalah Besaran Turunan.

Ilmu ini sendiri merupakan pengukuran, besaran, dan satuan yang dapat membantu pekerjaan berkaitan dengan menghitung. Oleh karena itu, kita harus selalu mencoba untuk mengingat dan mempelajari lagi berbagai macam ilmu pengetahuan mengenai besaran dan satuan yang sudah diperlajari ketika duduk dibanku sekolah dahulu.

Besaran sendiri terdiri dari besaran pokok dan turunan, banyak orang yang mengetahui mengenai besaran pokok. Akan tetapi, tidak semua orang mengetahui mengenai turunan. Padahal, besaran yang satu ini bisa dikatakan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kegiatan hitung-menghitung dalam kehidupan sehari-hari.

Tentunya pembahasan ini akan menjadi topik yang sangat menarik apabila kita ulas bersama-sama pada artikel ini. Tak hanya untuk para pelajar atau mahasiswa, pembahasan ini juga masih sangat cocok disimak oleh pembaca yang sudah menyelesaikan studi karena ilmu pengetahuan ini sangat bermanfaat dalam kehidupan dunia nyata.

Pengertian Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Pada dasarnya, besaran turunan ini hampir sama dengan besaran pokok yang mana kedua besaran tersebut sama-sama berfungsi untuk menghitung suatu yang dinyatakan dalam Satuan Internasional atau yang sering disebut dengan istilah singkatan SI.

Satuan ini sering dikenal dengan satuan turunan yang didapatkan dari penggabungan dari beberapa satuan besaran pokok. Oleh sebab itu, jarang sekali ditemukan satuan yang hanya terdiri dari satu satuan saja. Penggabungan dari beberapa besaran pokok menandakan bahwa satu besaran pokok bisa menghasilkan beberapa satuan turunan.

Sebenarnya setiap satuan turunan sering sekali muncul pada soal-soal matematika atau fisika saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Bahkan, luas, volume, dan kecepatan sudah ada sejak masih duduk di bangku SD. Oleh karena itu, tentunya materi ini sudah tidak asing bagi sebagian orang yang ingin mempelajarinya lagi.

Cara menghitung satuan turunan yang memakai rumus iniyang sering dikenal dengan pengukuran tidak langsung. Sedangkan menghitung satuan turunan dengan menggunakan alat ukur lebih dikenal dengan nama pengukuran langsung. Alat-alat yang digunakan secara langsung untuk mengukur satuan turunan tersebut bisa dibilang cukup khusus.

Baca juga: Contoh Cerita Inspiratif, Pengertian, Struktur, dan Ciri-Cirinya

Contoh Besaran Turunan dengan Satuan Internasional dan Rumusnya

Contoh-contoh Besaran Turunan dengan Satuan Internasional dan Rumusnya

Artikel ini akan dirasa kurang lengkap apabila hanya memberikan pengertiannya saja. Oleh karena itu, kami juga sudah menyiapkan pembahasan mengenai contoh beserta satuan dari Besaran Turunan agar para pembaca jauh lebih mengerti materi ini.

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap besaran (pokok & turunan) tentunya memiliki satuan dan rumusnya tersendiri yang terbagi menjadi beberapa besaran. Dengan adanya satuan dan rumusnya ini akan membantu kita untuk mencari suatu hal terkait.

Nah, untuk mengetahui apa saja yang tergolong dalam besaran turunan, maka dibawah ini kami sudah memberikan penjelasan singkat sekaligus rumus untuk menemukannyua. Oleh karena itu, jangan kemana-mana dan tetap simak artikel ini hingga selesai.

  1. Gaya : Adalah besaran yang dimana satuan internasionalnya berasal dari perkalian antara massa dengan percepatan yaitu Newton (kg m/s2). Rumus dari gaya yaitu  F = m . a.
  2. Usaha : Merupakan besaran yang memiliki satuan turunan dari gaya yang sudah dikalikan dengan jarak yaitu Joule (kg m2 s-2), dan memiliki simbol = atau rumus W = F . s.
  3. Kecepatan : Besaran yang diperoleh melalui penghitungan jarak yang sudah ditempuh lalu dibagi dengan waktu temmpuh dengan SI (m/s). Rumus dari kecepatan yaitu V = s / t.
  4. Percepatan : Merupakan besaran yang dihasilkan dari penghitungan besaran turunan kecepatan dan waktu tempuh dengan SI L T–2 (m/s2) dan rumus atau simbol a= Δv / Δt.
  5. Momentum : Besaran ini berasal dari perkalian antara massa dan kecepatan yang menghasilkan SI yaitu kg m/s. Sedangkan rumus dari besaran ini yaitu P = m . v.
  6. Daya : Besaran ini memiliki satuan yang didapatkan dari satuan turunan usaha dan satuan pokok waktu dengan SI Watt (kg.m^2.s^-3) dan memiliki simbol atau rumus P = W / t.
  7. Massa Jenis : Besaran ini berasal dari besaran pokok massa dan turunan dari besaran pokok panjang dan menciptakan satuan seperti Rho (kg/m3) dan rumus yaitu ρ= m / V.
  8. Frekuensi : Besaran yang menyatakan akan adanta getaran atau putaran ulang setiap peristiwa dalam satuan detik. Besaran ini memiliki satuan Hertz (s–1) dan rumus f = 1/t.
  9. Muatan Listrik : Besaran ini bisa dihitung dengan cara pengukuran tidak langsung dengan satuan Coulomb dan simbol atau rumus yaitu I = Q/t.
  10. Tegangan Listrik : Besaran ini biasanya digunakan untuk menghitung perbedaan tegangan listrik dengan Satuan Internasional Volt dan rumus V = I . R.
  11. Hambatan Listrik : Besaran ini sangat berkaitan dengan kelistrikan dengan memiliki Satuan Internasional yaitu Ohm (Ω) dan rumus R = V / I.
  12. Luas : Besaran ini berasal dari besaran pokok panjang dengan memiliki Satuan Internasional yaitu m2 dan rumus L = P x L.
  13. Volume : Besaran ini juga berasal dari besaran pokok panjang. Sehingga memiliki satuan yaitu m3 dan rumus V = P x L x T.
  14. Tekanan : Besaran ini diturunkan dari besaran gaya dengan besaran luas dengan satuan Pascal (Pa) (N / m2) dan rumus P = F / A.

Berikut Alat-Alat yang Bisa Digunakan Untuk Mengukur Besaran Turunan

Alat-alat Untuk Mengukur Besaran Turunan

Selain menggunakan rumus seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, besaran turunan juga bisa diukur menggunakan alat ukur yang sering disebut dengan pengukuran secara langsung. Dengan adanya alat-alat ukur ini, maka akan memudahkan kita untuk mencari angka atau sedang mengukur beberapa hal yang terkait dengan besaran ini.

Tak dapat dipungkiri, memang untuk melakukan pengukuran secara tidak langsung atau menggunakan rumus akan membuat kita merasa bingung. Bahkan terkadang pengukuran yang dilakukan bisa jadi mendapatkan nilai yang keliru. Sehingga membuat pengukuran suatu hal yang kita lakukan menjadi gagal.

Dengan adanya alat ukur ini, maka kita bisa melakukan pengukuran tanpa menggunakan rumus yang mungkin akan sering terjadi kekeliruan. Lantas, apa saja sih alat ukur dari besaran turunan? Dibawah ini kami sudah memberikan penjelasan mengenai alat-alat ukur tersebut. Oleh karena itu, mari kita sama-sama menyimak pembahasan berikut.

1. Dinamometer

Alat ukur pertama untuk mengukur atau mencari nilai dari suatu besaran ini bernama Dinamometer. Alat ini mungkin masih cukup terdengar asing ditelinga kita, akan tetapi alat ini memiliki fungsi yang sangat bermanfaat untuk membantu menemukan nilai suatu besaran.

Fungsi dari alat ini sendiri yaitu untuk menghitung besar kecilnya gaya yang ada pada suatu objek. Alat ini banyak digunakan dalam berbagai hal, namun pada saat ini dinamometer akan digunakan untuk menerapkan metoge gaya pegas.

2. Kalorimeter

Alat ukur berikutnya adalah Kalorimeter yang akan sering ditemukan pada kegiatan-kegiatan pengukuran besaran. Alat ini sendiri digunakan untuk mengukur banyaknya kalor yang terjadi pada suatu perubahan atau reaksi kimia.

Kalorimeter memiliki cara kerja yaitu mengaduk zat hingga suhunya tidak berubah lagi yang sebelumnya sudah dipanaskan juga hingga suhu tertentu. Proses ini didukung dengan menggunakan asas Black, kalos jenis suatu zat dapat ditentukan.

3. Ohm Meter

Ohm Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran turunan hambatan listrik yang ada pada objek berhubungan dengan listrik. Hambatan listrik sendiri adalah suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor.

Nah, cara kerja dari ohm meter yaitu dengan menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm. Tentunya alat ini dapat membantu kita dalam suatu hal yang berkaitan dengan listrik.

4. Speedometer

Speedormeter adalah salah satu jenis alat ukur besaran turunan yang biasanya dipakai ketika ingin menghitung kecepatan. Speedotmeter sering kali kita temukan pada kendaraan motor, mobil, dan sebagainya yang berkaitan dengan kecepatan.

Alat ini sendiri dalam model sederhana bekerja menggunakan kabel yang terhubung langsung dengan roda depan. Sehingga saat kendaraan bergerak, maka kabel tersebut ikut berputar. Gerakan putaran inlah yang selanjutnya diubah untuk menggerakkan jarum skala.

5. Hygrometer

Alat ukur berikutnya yaitu bernama Hygrometer yang biasanya digunakan untuk mengukur besaran turunan kelembaban dalam atmosfer pada suatu tempat. Dengan adanya alat ini, maka kita tidak perlu repot-repot mengukur besaran menggunakan rumus.

Alat ukur hygrometer sendiri memiliki cara kerja yang berdasarakan sistem penguapan dingin. Cara kerjanya yaitu dengan fenomena penguapan air di mana pada saat menguap, air akan membawa serta panas dalam proses penguapan tersebut.

6. Barometer

Barometer adalah suatu alat untuk mengukur besaran turunan tekanan udara di dalam ruangan terbuka (tekana atmosfer). Alat bernama barometer ini sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu barometer raksa (fortin)dan barometer logam (aneroid).

Barometer bekerja seperti neraca, dimana salah satu lengannya dibebani dengan merkuri dalam tabung dan lengan lainnya berupa kolom udara dengan luas potongan melintang yang sama yaitu memanjang ke atmosfer bumi sekitar 150 km ke atas.

Artikel Lainnya:

Artikel Terkait