Contoh Cerpen Singkat Terbaik (Tema Bebas) Beserta Unsurnya

Emir Al April 8, 2024

Ingin belajar membuat cerita pendek? Simak beberapa contoh cerpen (cerita pendek) dari beberapa sumber. belajar bersama tentang cara membuat cerita pendek, dan apa saja sih jenis jenis serta apa saja sih rangkaian struktur yang digunakan untuk membuat sebuah cerita.

cerita pendek merupakan sebuah kisah yang hadir dalam rangkaian kata yang hanya memuat satu judul cerita, namun panjang dari isi cerpen tersebut antara 500 kata sampai dengan 10.000 kata. Cerpen juga biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 30 mnt untuk membacanya, tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk kamu bisa selesaikan satu judul cerpen.

Berikut Jenis-Jenis Cerpen Bahasa Indonesia

Cerpen terbagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan beberapa kategori tema. Dengan tata bahasa indonesia, yang meliputi berbagai aspek kehidupan diantaranya :

  1. Cerpen motivasi – Menceritakan sebuah motivasi inspiratif yang mengandung makna untuk membangkitkan semangat jiwa raga.
  2. Cerpen kehidupan – Menggambarkan sebuah kehidupan yang menarik dan membangun.
  3. Cerpen Pendidikan – cerita yang menggambarkan sebuah arti pendidikan di kehidupan.
  4. Cerpen Anak – Memberikan cerita yang mengarah ke tumbuh kembang anak anak.
  5. Cerpen Lucu – Cerita dari sebuah tokoh lucu yang dapat menghibur.
  6. Cerpen Persahabatan – Sebuah Cerpen yang menggambarkan tentang jalinan pertemanan yang baik antara satu sama lain.

Itu lah berbagai macam bentuk kisah yang terangkum dalam sebuah cerita singkat, yang bisa dibacakan serta memberi gambaran kepada anak anak untuk bisa membuat mereka termotivasi untuk menjadi pribadi yang baik, memiliki gambaran kehidupan, serta bercita cita tinggi saat dengarkan berbagai cerita positif dari rangkaian kata yang tertulis pada cerpen tersebut.

Baca juga: Cara Daftar TikTok Affiliate Tanpa Patokan Jumlah Followers

Rangkaian Struktur Cerpen yang Harus Dibuat Agar Terihat Lebih Menarik

Rangkaian Struktur Cerpen yang Harus Dibuat Agar Terihat Lebih Menarik

Dalam membuat contoh cerpen juga, memiliki berbagai macam bentuk struktur sebagai pedoman dalam pembuatan cerpen. Membuat cerpen merupakan sebuah alat, yang bisa mengasah anak anak untuk melatih menuliskan kata kata dari berbagai macam rangkaian cerita pendek. Berikut merupakan beberapa rangkaian struktur cerita pendek tersebut.

1. Orientasi

Di bagian ini, kamu akan menemukan pengenalan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antar tokoh.

2. Rangkaian Peristiwa

Kisah akan berlanjut melalui serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang tidak terduga.

3. Komplikasi

Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya yang mempengaruhi latar waktu dan karakter

4. Resolusi

Bagian ini akan menceritakan solusi untuk masalah atau tantangan yang dicapai telah berhasil. Pada bagian ini, kamu juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita.

Berikut Contoh Cerpen atau Cerita Pendek yang Sesuai Dengan Kategori

Berikut Contoh Cerpen atau Cerita Pendek  yang Sesuai Dengan Kategori

Berbagai macam kategori yang berisikan cerita pendek, yang memiliki manfaat dari berbagai macam cerpen. Tergolong dari beberapa jenis cerita pendek yang dihadirkan, sebagai hiburan yang digunakan untuk mengiringi dan memberi sugesti positif untuk anak anak sebelum tidur.

1. Lukisan Kasih Sayang (Cerita Pendek Motivasi)

Lukisan Kasih Sayang (Cerita Pendek Motivasi)

Oleh: Widya Suwarna

Kisah seorang pelukis ternama, bernama Pak Saiful. Mempunyai seorang pelayan yang setia, Namanya Mumu. Semua aktifitas pak Saiful dilayani oleh mumu termasuk menyiapkan perlengkapan melukis Pak Saiful. Lalu dirinya juga membawakan tikar kecil, air minum, dan makanan. Pak Saiful selalu melukis di tempat yang indah sekaligus mengerikan, tepatnya di bawah sebatang pohon besar.

Di sekitarnya terdapat rumput hijau dan bunga-bunga liar berwarna putih dan kuning, Kupu-kupu dan capung berkeliaran bebas di antara bunga-bunga itu. Kira-kira 15 meter ke arah selatan dari pohon itu terdapat sebuah rawa kecil, yang permukaannya ditutupi oleh daun-daun teratai. Namun, lumpur rawa itu selalu menelan benda apa saja yang terjatuh ke dalamnya, termasuk manusia.

Suatu hari Pak Saiful baru saja menyelesaikan lukisannya yang sangat indah, lukisan seorang anak kecil yang sedang menggendong dan membelai anjing kecil berbulu coklat. Siapapun yang melihat lukisan itu pasti merasa tersentuh, anak itu menyayangi anjingnya dan anjing kecil itu pun terlihat senang dalam pelukan si anak.

“Mumu, coba ke sini dan lihat lukisanku!” kata Pak Saiful bangga.

“Luar biasa, Pak, sangat indah! Pasti laku dengan harga mahal,” ujar Mumu.

Kemudian Pak Saiful mundur beberapa langkah, untuk memandang lukisannya lagi. Oh, semakin jauh jaraknya lukisan itu semakin nampak indah terlihat. Pak Saiful mundur beberapa langkah lagi dan memandang lukisannya kembali, rupanya ia tak sadar bahwa dirinya tepat berada di tepi rawa.

Sementara itu Mumu melihat majikannya, yang sudah berada di tepi rawa. Alangkah mengkhawatirkannya jika Pak Saiful mundur selangkah lagi, pasti ia terjatuh ke dalam rawa. Mumu mendekati lukisan di bawah pohon, dan mengangkat lukisan itu dari tempatnya.Pak Saiful berlari ke dekat pohon dan berkata dengan marah.

Pak Saiful berkata “Apa-apaan kamu ini, Mu. Berani-beraninya kamu mau merusak lukisanku, atau mau mencurinya?!”

“Maaf, Pak, maksud saya…!” jawab Mumu.

Namun Pak Saiful tidak mau mendengar penjelasan Mumu.

“Pergi kau dari sini, aku tidak memerlukan pelayan yang kurang ajar!”. Seru Pak  Saiful dengan wajah merah padam.

Terpaksa Mumu pergi, pak Saiful membereskan alat-alatnya dan membawa perlengkapannya pulang. Uuuh, rupanya berat juga.

Esok paginya Pak Saiful membawa lagi lukisannya ke bawah pohon besar, karena belum puas memandang lukisan tersebut. Hari ini ia akan memandang sepuas-puasnya, tanpa diganggu oleh Mumu. Dirinya pun kembali melakukan hal seperti kemarin, dengan kembali mendekati rawa, memandang lukisan dari jauh. Namun ia tak sadar bahwa ada sepasang mata yang mengawasi.

Pak saiful pun semakin kagum dengan lukisannya dan merasa lukisan itu sesuatu yang amat penting dan berharga!” pikir Pak Saiful. Tanpa sadar Pak Saiful mundur lagi, dan… oooh… ia terperosok ke dalam rawa.

“Tolooong… tolooong!” jerit Pak Saiful dengan panik, Ia sadar bahwa dirinya akan terhisap ke dalam lumpur rawa dan maut akan segera menjemputnya. Saat itulah Mumu muncul sambil membawa tambang, Ia sudah mengikatkan tambang di sebuah pohon besar dekat rawa.

“Pegang tambang ini, Pak!” kata Mumu sambil mengulurkan tambang. Lalu Mumu cepat-cepat menarik tambang sekuat tenaga, menarik Pak Saiful dari rawa. Lalu akhirnya ia berhasil, menyeret majikannya keluar dari rawa. Nah, begitu tiba di rerumputan Pak Saiful pingsan.

Ketika sadar, ia sudah berada di rumahnya dalam keadaan bersih, Mumu sudah mengurus segala sesuatunya dengan baik.

“Terima kasih, Mumu, kamu menyelamatkan nyawaku!” kata Pak Saiful. “Maafkan aku!”

“Tidak apa-apa, Pak. Saya senang Bapak selamat. Saya mengangkat lukisan Bapak kemarin, karena saya ingin menarik perhatian Bapak. Bapak sudah berada di tepi rawa waktu itu, saya kuatir Bapak akan jatuh. Tadi saya berjaga-jaga dan menyiapkan tambang, karena saya kuatir Bapak kembali asyik memandang lukisan dan terperosok ke dalam rawa!” kata Mumu.

Pada akhirnya. Mumu, si pelayan setia mendapat hadiah dan kembali bekerja pada Pak Saiful. Kasih sayang seorang anak pada anjingnya, kasih sayang seorang pelayan pada majikannya membuat Pak Saiful makin menyadari arti kasih sayang. Kemudian sebagai rasa syukur, Pak Saiful memberikan hasil penjualan lukisan itu pada panti asuhan.

Baca juga: Contoh Cerita Inspiratif, Pengertian, Struktur, dan Ciri-Cirinya

2. Cerpen Berjudul Kancil dan Buaya (Cerita Pendek untuk anak – anak)

Cerpen Berjudul Kancil dan Buaya (Cerita Pendek untuk anak - anak)

Oleh: Syrli Martin

Terdapat sebuah kisah di sebuah hutan, dimana terdapat seekor Kancil yang sangat sangat cerdik. disana dirinya hidup di hutan bersama hewan-hewan lainnya, bersama kerbau, gajah, kelinci, dan yang lainnya. Hidup berdampingan bersama, si Kancil pun selalu mencari makanan di pinggiran sungai setiap harinya.

Tibalah pada suatu hari, si kancil merasa sangatlah lapar. Lalu, ia pun pergi ke tepi sungai, ketika dirinya akan sampai ke tepi sungai untuk mencari makan. Nampak dari kejauhan ia pun melihat banyak sekali buah rambutan menggantung di pohon yang sangat rimbun, terlihat di seberang sungai. Hasrat untuk mengambil rambutan itu pun muncul.

Namun di dalam sungai tersebut terlihat banyak sekali buaya, yang sedang mengintai dirinya. Buaya itu pun terlihat sangat lah kelaparan, lalu sang buaya pun berkata.

“Hey, Kancil! Apakah kamu sudah bosan dengan hidupmu, sehingga kamu datang kemari?”, ujar sang buaya.

“Eh… tidak. Aku datang kemari ingin menyampaikan sebuah undangan dari raja sulaiman kepada kalian semua”, jawab Si kancil.

Mendengar ucapan si kancil, para buaya pun terkejut . Lalu, buaya pun bertanya kembali. “Undangan apa?”.

Kancil pun menjawab pertanyaan dengan santainya. “Begini, minggu depan raja Sulaiman akan merayakan sebuah pesta yang sangat besar. Oleh karena itu, kalian semua diundang dalam acara tersebut”.

“Pesta besar…?” Sautan dari para buaya.

“Iya, pesta besar. Di sana terdapat sangatlah banyak makanan untuk kalian, ada daging rusa, daging kerbau, dan daging gajah pun juga ada.”

“Alaahh, pasti kamu bohong ya kan! Kali ini kamu tidak akan bisa menipu kami lagi!”, Ujar sang buaya dengan nada marah.

“Eh tidak-tidak, kali ini aku berbicara serius”, jawab dari Kancil untuk berusaha meyakinkan mereka.

“Apa kamu yakin kancil…?”, tanya para buaya dengan perasaan khawatir dan berhati hati.

“Iya, yakin”, jawab kembali oleh Kancil.

“Baiklah, kali ini kami percaya dengan ucapanmu”, ujar para buaya.

“Nah, sekarang coba kalian berbaris dengan rapi, karena aku akan menghitung berapa banyak jumlah kalian semua”. 

Para buaya pun, mengikuti perintah si kancil untuk berbaris dengan rapi. Berharap mereka semua akan dapatkan makan enak dengan porsi yang sama, sang kancil pun mulai menghitung satu persatu dari mereka. Kemudian ketika si kancil telah sampai di punggung buaya yang terakhir, dan langsung melompat ke tepi sungai.

Lalu sorak dari seekor tupai, berkata. “Pesta Raja Sulaiman sudah dirayakan minggu lalu, bukan minggu depan bodoh. Hahaha!”.

Mendengar perkataan dari si tupai, para buaya pun sangat marah karena mereka telah tertipu oleh si kancil.

Melihat para buaya yang sedang marah, kancil pun dengan santainya, cengengesan kemudian menjulurkan lidahnya ke arah buaya. Lalu tanpa berpikir panjang, kancil pun langsung bergegas pergi dari tepi sungai, berlari menuju pohon rambutan berbuah lebat itu. Akhirnya, Si kancil dapat menikmati santapan buah rambutan tersebut.

3. Nasihat Iko (Cerpen Kehidupan)

Nasihat Iko (Cerpen Kehidupan)

Oleh: Vanda Parengkuan

Bermula dari orang tua Iko, yang mengajak Iko ke rumah teman akrabnya sejak SMA. Bernama tante Niken, yang kebetulan suami Tante Niken sedang pergi keluar kota. Oleh karena itu, tante Niken mengundang mama Iko makan malam di rumahnya untuk menemaninya berbuka puasa.

Tante Niken mempunyai anak laki laki bernama Rio, yang berusia sama dengan Iko. Saat dulu, Iko dan juga Rio sama-sama tukang ngompol. Namun, Iko sekarang sudah tidak ngompol lagi.

“Rio masih ngompol ya Tante?” tanya Iko di meja makan.

“Tidak!” jawab cepat Tante Niken dan Rio secara bersamaan.

Ujar Iko dengan nada sok dewasa”Wah, Rio pintar, dong, sudah tidak ngompol! Seperti saya!”. Tante Niken pun tersenyum geli mendengarnya.

“Rio memang sudah tidak ngompol lagi, tapi Rio ini masih susah untuk makan! Tante pusing…! Harus bikin makanan apa supaya Rio mau makan banyak!” keluh Tante Niken. Kemudian, sambil mengisi piring Iko dan Rio dengan mie goreng.

Itu makanan kesayangan Iko dan Rio, Tante Niken sengaja masak untuk kalian berdua. Namun…, malas makan Rio pun sedang kumat!

“Ukg! Mi gorengnya tidak enak!” keluhnya sambil memainkan sendok. Padahal menurut Iko, mi gorengnya lumayan enak.

“Coba lihat! Rio susah sekali makan! Makanya kurus sekali!” keluh Tante Niken sedih.

“mi gorengnya! tidak enak ya.” bisik Rio pada Iko.

Nasehat Iko kepada Rio, sambil berbisik. “Dulu aku juga sering banget tidak mau makan kalau makanannya tidak enak, tapi papa aku bilang. “Walaupun makanannya tidak enak, anggap saja enak! Nanti juga rasanya jadi enak betulan!”.

“Ah, papamu aneeeh!” ejekan dari Rio.

“Eh, jangan salah. papa aku itu hebat loh! Namanya Pak Tie, kamu harus berkenalan dengannya!.. Agar kamu bisa makan banyak seperti aku!” bantah Iko sambil memutar mie goreng menggunakan garpu.

“Coba lihat deh! Hebat, kan! Mie goreng bisa aku putar! dan yang lebih hebat lagi…, aku bisa makan mie goreng pelintir. Hmmm, nikmaaaaatttt…” Ujar Iko sambil melahap mi gorengnya. Rio kebingungan saat dengar ucapan iko kepadanya.

“huu, Makan mie goreng plintir. kok, dibilangin hebat?! Apanya yang hebat?!” pikir Rio. Namun, perut Rio tiba-tiba terasa lapar. Kemudian sangat bergairah melahap mie goreng di depannya.

Mengikuti tingkah Iko, makan dengan memutar mie goreng itu dengan garpu kemudian dilahap.

“aammh sambil berkata, emm…nikmat bangeeet…!” ujar Iko.

Balas Rio setelah melahap mie goreng “Hmmm, nikmaaat…!”.

Tante Niken dan juga mama iko pun tertawa melihat tingkah laku anak anaknya.

“Nyaam nyaam nyaam! Waah, jadi enak betulan, ya! Buka puasa jadi makin seruuu!!” komentar Rio sambil melahap mie goreng sampai habis.

“whahahaha! Iko, pintar membujuk, ya!” Ujar kagum oleh Tante Niken .

“Iko hanya menceritakan apa yang diajarkan oleh papanya kok!” jawab mama Iko sambil tersenyum. Beberapa hari kemudian Tante Niken dan Rio datang ke rumah Iko. Mereka membawa sebuah bingkisan.

“Ada kabar gembira nih” Ujar tante Niken kepada iko dan mamanya.

“Sekarang Rio tidak susah makan lagi! Itu karena Iko mengajari Rio cara makan yang nikmat! Nah, ini hadiah untuk Iko!” penjelasan tante Niken sambil memberikan hadiah kepada Iko. Isinya permainan lego yang terbaru.

“Asiiik!!” teriak sangat gembira dari Iko.

“Huuuhh, curang bangett! Harusnya mainan itu buat Papa! Bukan buat Iko! Kan, nasehatnya dari Papa!” sambut Pak Tie.

“lyaaa yaudaah, Iko ngalah, deh! Mainan ini buat Papa aja! Tapi sekarang Iko pinjam dulu, ya!” ujar Iko polos. Pak Tie, mama Iko dan Tante Niken tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Baca juga: Contoh Motivation Letter Untuk Karir dan Beasiswa

Artikel Terkait