Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, Jenis Dan Contohnya

Peter Ariansyah September 14, 2024

Pada mata pelajaran sekolah, seringkali para pelajar menjumpai materi mengenai contoh-contoh teks ataupun karya ilmiah. Tak terkecuali dengan Teks Eksplanasi yang memang selalu menjadi bahan pelajaran di setiap sekolah. Akan tetapi, masih banyak dari para pelajar yang belum mengetahui secara pasti mengenai jenis teks yang satu ini.

Jenis teks ini sendiri sebenarnya sudah banyak ditemukan pada media-media massa seperti artikel maupun koran yang membahas mengenai bencana alam dan sebagainya. Namun, para pelajar mungkin tidak menyadari hal tersebut atau bahkan memang belum mengetahui bahwa jenis teks ini sangat sering ditemukan pada media massa.

Selain itu, teks ini juga sering ditemukan pada buku pelajaran di sekolah seperti IPA, geografi sejarah, dan lainnya. Tentunya para pelajar juga masih belum menyadari bahwa jenis teks ini juga sering ditemukan pada buku-buku pelajaran sekolah. Nah untuk itu, para pelajar harus lebih memahami dan mengetahui secara keseluruhan mengenai jenis teks ini.

Dengan memahami dan mengetahui keseluruhan mengenai jenis teks ini, maka para pelajar yang diberikan tugas terkait akan jauh lebih mudah dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu, pada artikel ini kami sudah memberikan penjelasan lengkap mengenai teks ini agar para pelajar jauh lebih mengerti apabila mendapatkan tugas seperti ini.

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi adalah teks atau paragraf yang berisi tentang alasan dan metode proses terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang dibahas pada teks ini dapat berupa alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan fenomena lain yang dapat terjadi. Pembahasan tersebut juga harus ada hubungan sebab-akibat serta proses dalam peristiwa yang terjadi.

Jenis teks ini memiliki tujuan tersendiri yang ditujukan kepada setiap pembacanya ketika membaca pembahasan dalam teks ini. Tujuannya sendiri yaitu menjelaskan fenomena atau peristiwa yang terjadi dan juga menjelaskan mengenai sebab-akibat suatu peristiwa atau fenomena yang sedang atau sebelumnya sudah terjadi.

Teks ini juga memiliki struktur untuk mengidentifikasi peristiwa, menggambarkan peristiwa, pola dan hasil deret waktu yang terperinci, dan meninjau peristiwa. Selain itu, teks ini juga menggunakan konjungsi di setiap kalimat serta kata-kata ekstensional sederhana, sehingga teks ini dapat dikatakan masuk kedalam jenis teks fakta.

Untuk dapat memahami dengan jelas mengenai jenis teks ini, maka perlu diketahui terlebih dahulu ciri-ciri dari teks ini. Nah, dibawah ini kami sudah memberikan ciri-ciri Teks Eksplanasi yang tercantum, dalam buku Metamorfosis Teks Eksplanasi Dalam Kehidupan (2020).

  1. Terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab-akibat, dan interpretasi.
  2. Fakta yang dibahas menyertakan penjelasan ilmiah atau keilmuan.
  3. Informasi faktual artinya kejadian nyata terjadi.
  4. Memiliki sifat informatif dengan tidak mencoba mengarahkan pembaca pada opini tertentu.
  5. Adanya urutan seperti misalnya pertama, kedua, ketiga, berikutnya, terakhir, dan sebagainya.

Baca juga: Pengertian Teks Ulasan, Struktur, Jenis Dan Contohnya

Bagaimana Struktur Dalam Penulisan Teks Eksplanasi?

Bagaimana Struktur Penulisan Teks Eksplanasi

Setelah mengetahui pengertian dan ciri dari Teks Eksplanasi, tentunya para pelajar harus mengetahui hal lain yang berkaitan. Sebab dengan mengetahui hal-hal lain mengenai jenis teks ini, maka para pelajar akan jauh lebih mudah ketika membuatnya.

Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa teks ini juga memiliki struktur penulisan yang berperan penting dalam teks ini. Dengan adanya struktur penulisan ini, maka teks yang dibuat akan berurutan dan lebih memudahkan pembaca ketika membacanya.

Struktur penulisan teks eksplanasi juga berfungsi sebagai acuan dalam menulis pembahasan-pembahasan dalam teks ini. Sehingga tanpa adanya struktur, maka para pembaca teks ini akan kebingungan dengan pembahasan yang acak-acakan.

Para pelajar juga harus memperhatikan dengan baik mengenai struktur ini, oleh karena itu dibawah ini kami sudah memberikan struktur penulisan dari jenis teks ini. Dengan begitu, maka para pelajar nantinya bisa membuat teks jenis ini dengan sangat mudah.

1. Pernyataan Umum

Struktur penulisan yang pertama adalah pernyataan umum atau General Statement yang merupakan bagian utama paling penting sebagai pengantar. Bagian ini harus ditulis secara menarik agar para pembaca mau menuntaskan bacaan teks tersebut.

Bagian ini berisi identifikasi terkait suatu hal yang dipaparkan secara umum dan biasanya berkaitan dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan berbagai fenomena lainnya. Pernyataan umum biasanya ditulis menggunakan jenis kata kopula seperi adalah dan ialah.

2. Urutan Sebab Akibat

Setelah menulis gambaran kejadian, pada tahap kedua para penulis harus menjelaskan sebab akibat peristiwa secara detail. Biasanya pengurutan ini berdasarkan waktu kejadian peristiwa dan awal mula peristiwa kemudian akibat yang ditimbulkan dari peristiwa.

Pada bagian inilah inti dari penjelasan yang lebih jelas tentang proses peristiwa dimulai. Seperti misalnya, bagaimana tahapan sebelum fenomena terjadi? Apa dampaknya? Dan penjelasan bagaimana menghadapi fenomena yang sama ketika nantinya terulang.

3. Interpretasi

Interpretasi pada struktur teks eksplanasi sebenarnya bersifat opsional yang bisa juga tidak digunakan. Bagian ini sendiri secara umum berisi mengenai pandangan atau kesimpulan dari penulis mengenai fenomena yang dibahas dalam teks tersebut.

Kesimpulan yang diberikan juga harus singkat, padat, dan jelas, sehingga memberikan pemahaman kepada para pembaca. Bagian ini juga sekaligus menjadi penutup dari teks ini dan boleh tidak dipakai asalkan inti dari kejadian sudah tersampaikan secara menyeluruh.

Berikut Jenis-jenis Teks Eksplanasi yang Sering Ditulis

Jenis-jenis Teks Eksplanasi

Setelah memahami struktur dari penulisan teks ini, para pelajar juga terlebih dahulu harus mengetahui jenis-jenis dari Teks Eksplanasi. Sebab teks ini juga terbagi menjadi beberapa jenis yang memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.

Nah, dibawah ini kami sudah memberikan penjelasan mengenai beberapa jenis dari teks ini agar para calon penulis teks lebih paham. Tanpa berlama-lama lagi, berikut ini merupakan sedikit penjelasan dari jenis-jenis teks pembahasan fakta eksplanasi.

  1. Teks Eksplanasi Sequential : Jenis teks ini menjelaskan secara rinci mengenai tahapan-tahapan suatu fenomena, seperti urutan daur hidup rantai makanan.
  2. Teks Eksplanasi Faktorial : Merupakan jenis deskripsi yang menggambarkan efek dan konsekuensi dari suatu proses, misalnya dampak penjajahan.
  3. Teks Eksplanasi Teoritis : Mengandung spekulasi tentang potensi dibalik fenomena alam. Misalnya, jika Gunung Merapi meletus dapat memicu bencana alam yang lebih dahsyat.
  4. Teks Eksplanasi Kausal : Teks ini merupakan jenis penjelasan yang menjelaskan sebab dari sesuatu yang berubah secara bertahap. Contohnya proses terjadinya longsor.

Nah itulah beberapa jenis dari Teks Eksplanasi yang sering ditemukan pada media-media massa dan buku pelajaran. Setelah mengetahuinya, maka para pelajar lebih bisa mengidentifikasi teks jenis apa yang terdapat dalam suatu media maupun buku.

Setelah mengetahui informasi lengkap mengenai teks ini, tentu ada sedikit rasa penasaran dengan contoh dari pembahasannya. Bagi para pelajar yang ingin mengetahuinya, maka kami sarankan untuk tetap menyimak artikel ini hingga selesai agar mendapatkannya.

Inilah Contoh Teks Eksplanasi Singkat yang Cocok Untuk Dijadikan Tugas

Contoh Teks Eksplanasi

Pada pembahasan ini, kami sudah memberikan beberapa contoh yang bisa dijadikan sebagai referensi para pelajar yang mendapatkan tugas untuk membuat Teks Eksplanasi. Selain itu, contoh yang kami berikan juga bisa dijadikan informasi mengenai peristiwa yang terjadi.

Nah, dengan adanya contoh yang kami berikan juga para pelajar dan penulis teks akan jauh lebih mudah memahami dan mengenali secara detail tentyap teks ini.Tanpa belama-lama lagi, berikut ini merupakan contoh dari Teks Eksplanasi.

Judul : Gempa Aceh

Pernyataan Umum:

Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Eksplanasi:

Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.

Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa yang disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Utara mencapai 230.000 jiwa.

Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Sedangkan di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.

Pada negara Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.

Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.

Interpretasi:

Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.

Artikel Lainnya:

Artikel Terkait